8 Tokoh Diktator Yang Paling Kejam Dan Berkuasa Dalam Sejarah Dunia


Hitam Putih-Betapa ambisi kekuasaan bisa "menyulap" permukaan bumi menjadi neraka.

Jika digabungkan, jumlah warga yang tewas di tangan delapan tokoh ini bisa memusnahkan populasi sebuah negara kecil.

Laman Deutsche Welle membuat daftar delapan tokoh diktator yang disebut paling kejam dalam sejarah dunia.

Mereka adalah:

1. Mao Zedong

Tangan Mao Zedong bersimbah darah rakyat China.

Salah satu program politiknya, "Lompatan Jauh ke Depan" yang dilancarkannya tahun 1958 untuk mencontek model ekonomi Uni Soviet menewaskan hingga 45 juta orang.

Hampir 10 tahun kemudian ia mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan demi memberangus budaya borjuis. Hasilnya sekitar 30 juta orang tewas.

2. Adolf Hitler

Tidak terhitung kejahatan yang dilakukan Adolf Hitler.

Penguasa Nazi Jerman ini memerintahkan pembantaian 11 juta orang, yang enam juta di antaranya kaum Yahudi.

Dia juga menyeret dunia ke dalam perang yang merenggut hingga 70 juta korban jiwa.

Ironisnya, setelah takluk, Hitler bunuh diri karena takut ditangkap pasukan Uni Soviet.

3. Josef Stalin

Oleh Vladimir Lenin, salah seorang pendiri Uni Soviet, Josef Stalin dicap sering berperilaku "kasar".

Pria yang kemudian memimpin Soviet melawan Nazi di Perang Dunia II itu terkenal kejam terhadap musuh politiknya.

Tercatat hingga 20 juta orang mati di kamp konsentrasi alias Gulag selama 31 tahun kekuasaan Stalin.

4. Pol Pot

Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja.

Korban sebagian besar meninggal karena bencana kelaparan, siksaan di penjara, kamp kerja paksa, atau pembunuhan.

Setelah dilengserkan dari jabatan perdana menteri oleh Vietnam, Pol Pot melancarkan perang gerilya dari hutan Kamboja hingga kematiannya tahun 1998.

5. Saddam Hussein

Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas.

Selama kekuasaannya sejak tahun 1979 hingga 2003, tercatat hingga 300.000 warga Kurdi tewas di tangan pengikut dia.

Secara keseluruhan, Saddam bertanggung jawab atas kematian hampir satu juta penduduk Irak.

Ia dihukum gantung tahun 2006 setelah digulingkan Amerika Serikat.

6. Idi Amin

Selama tujuh tahun kekuasaannya, Presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis.

Ia kemudian mendapat julukan "Jagal Uganda".

Setelah lengser, Amin melarikan diri ke Arab Saudi. Hingga kematiannya, Idi Amin selama bertahun-tahun tinggal di kamar terbaik di sebuah hotel mewah di Jeddah.

7. Mengistu Haile Mariam

Setelah menjatuhkan Kerajaan Etiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya.

Selama dua tahun antara 1977 dan 1978, ia membunuh hampir setengah juta penduduk.

Mengistu lalu dihukum mati tahun 2006 oleh Pemerintah Etiopia dengan dakwaan melakukan genosida.

Ia sempat kabur ke jiran Zimbabwe untuk meminta perlindungan.

8. Kim Jong Il

Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa.

Lantaran militerisasi ekonomi dan korupsi yang merajalela, tak kurang dari 2,5 juta penduduk Korea Utara tewas.

Mereka tewas akibat kemiskinan dan bencana kelaparan di pertengahan dekade 1990-an.

Di tangan "Sang Pemimpin Besar", satu generasi Korea Utara mengalami gangguan pertumbuhan karena malanutrisi.

Sumber http://www.kompas.com

Baca juga

Aktris Melani Subono Berempati Untuk Rita Melalui Hastag #SaveRita

(Video) Perempuan Indonesia Berhijab Dan Hebat Yang Menahkodai Kapal Tanker

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Aktris Melani Subono Berempati Untuk Rita Melalui Hastag #SaveRita


Hitam Putih-Nasib malang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, Rita Krisdianti. TKW asal Ponorogo, Jatim yang disangka menyelundupkan narkoba jenis sabu-sabu ke Malaysia itu divonis hukuman gantung oleh Pengadilan Tinggi Penang, Senin (30/5).

Rita (28) sudah ditahan sejak tiga tahun lalu. Sidang Senin lalu merupakan yang ke-19 kalinya digelar. Dia ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Bandar Udara Bayan Lepas, Penang, 10 Juli 2013 beberapa saat setelah mendarat dari New Delhi, India. Pada Koper Rita polisi mendapati sabu-sabu seberat empat kilogram. Rita pun dijerat pasal 39B ADB (Akta Dadah Berbahaya) 1952 dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati/gantung.


Menyusul vonis tersebut sikap empati berdatangan untuk Rita. Selain menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpanya, banyak yang mengimbau agar pemerintah Indonesia segera menunjukkan perannya.

Sikap empati untuk Rita salah satunya ditunjukkan selebrita Melanie Subono. Melalui Twitter, pemilik akun @melaniesubono ini mengulas apa yang dialami Rita Krisdianti hingga akhirnya berurusan dengan pengadilan di Negeri Jiran Malaysia. Cuitan Melanie yang ditulis sesaat setelah vonis pengadilan Penang itu diberi tagar #SaveRita.

Sumber http://efekgila.com

Baca juga

Rita TKI Asal Indonesia Di Vonis Hukuman Mati Di Mahkamah Tinggi Penang,Malaysia

(Video) Perempuan Indonesia Berhijab Dan Hebat Yang Menahkodai Kapal Tanker

Terjadi lagi Kasus Pencabulan Terhadap Anak Berusia 6 Tahun


poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

(Video) Perempuan Indonesia Berhijab Dan Hebat Yang Menahkodai Kapal Tanker


Hitam Putih -Nahkoda kapal tanker biasanya identik dengan sesosok laki-laki berbadan besar dan tangguh, dengan sistem kerja yang berat. Namun apa jadinya jika perkerjaan itu dilakoni oleh seorang wanita manis berhijab? Dialah Agustin Nurul Fitriyah (35).

Agustin memang seorang nahkoda kapal tanker wanita pertama di Indonesia. Ia resmi menjadi nakhoda pada 2013. Di Pertamnia, hingga kini Agustin masih merupakan satu-satunya komandan perempuan di kapal pengangkut minyak itu.


Pekerjaan melaut yang identik menjadi pekerjaan Kaum Adam membuat pilihan Agustin menjadi nahkoda sempat tidak mendapatkan restu orangtuanya. Mereka berharap Agustin menjadi dokter, atau meneruskan profesi mereka yang berlatar belakang polisi dan tentara.

Pilihan menjadi dokter rasanya tak memungkinkan saat itu, karena keadaan ekonomi keluarga. Apalagi ia masih memiliki adik-adik usia sekolah, sehingga membutuhkan banyak biaya.

Akhirnya, ia nekad ikut tes masuk Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang pada 1999. Agustin bertekad, jika kelak sukses, ia bercita-cita menghajikan kedua orangtuanya. Akhirnya semua kompak memberi restu.

Akhirnya pada 2007 Agustin bergabung dengan Pertamina. Saat itu sistem perusahaan tidak memungkinkan perempuan menjadi mualim 1 (jabatan sebagai perwira di bawah kapten), terlebih lagi sebagai nahkoda.

Nasibnya berubah ketika Agustin mendapapat kesempatan bertemu dengan Karen Agustiawan, Dirut Pertamina kala itu. Semangat Agustine membuncah setelah Karen memberi semangat untuk menjadi nahkoda. Setelah rangkaian tes dan pendidikan, tahun 2013 ia memulai jabatan barunya sebagai nahkoda kapal tanker.

Menjadi nahkoda yang mengepalai sebuah kapal besar bukanlah sebuah tugas yang mudah. Agustin haru tetap siap dalam kondisi apapun, termasuk hal terkecil hingga permasalahan terbesar seperti cuaca, dan keadan di luar akal sehat ketika berlayar.


“Keadaan mistis di luar akal sehat kerap ditemui dalam pelayaran. Kami pernah mendapatkan cerita tentang perompak yang masuk ke sebuah kapal. Mereka dikejar oleh tentara AL sampai ke kamar mesin. Anehnya, perompak itu hilang tanpa jejak dan hanya meninggalkan pakaiannya saja. Konon perompak itu masih tetap hidup namun tidak lagi dalam wujud manusia. Pakaiannnya diambil tentara AL,” katanya di Kompasiana.

Belajar Di laut 
Meski seringkali berada di tengah perairan luas dengan kapal besarnya, ternyata tak membuat Agustin patah arang untuk melanjutkan mengenyam pendidikan. Wanita kelahiran 17 Agustus 1980 ini memiliki hobi membaca buku.

Agustin bahkan menyisihkan kocek khusus sebanyak Rp 1 juta perbulan untuk memuaskan hobi membacanya. Dalam dua hari, Agustin mengaku bisa membaca buku setebal 500-800 halaman. Ternyata, kesibukannya sebagai nahkoda yang harus siaga 24 jam, bukan alasan untuk berhenti menimba ilmu.

Nahkoda cantik ini mengaku menyukai buku sejak usia dua tahun. Kala itu sang bunda sering mengisahkan dongeng pengantar tidur. Hobi itu ternyata berlanjut. Koleksi Agustin kini mencapai sampai ribuan buku. Jenis bacaannya didominasi oleh materi mengenai agama, semangat, novel Prancis, buku biografi, dan lain sebagainya.

Banyak buku koleksi Agustin disumbangkan pada teman, PKK, dan Perpustakaan Bhayangkari. Ke depannya, wanita ini bercita-cita memiliki perpustakaan sendiri, “Supaya bisa menumbuhkan minat baca pada banyak orang,” ujarnya.

Lulusan S2 Transportasi Laut Trisakti ini berencana mengambil pendidikan S3. Dengan pendidikan tinggi seperti itu, ia berencana untuk pensiun dini seperti Karen Agustiawan, sosok yang dikaguminya. Ia bermimpi untuk tinggal di desa, dekat dengan sawah, dan sewaktu-waktu bisa dipanggil untuk berbagi ilmu.

Menjadi nahkoda kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak ternyata masih belum memuaskan hasratnya untuk pekerjaan yang lebih menantang. Ia padahal senantiasa berganti kapal tiap 7-9 bulan. Toh variasi itu belum cukup. Ia bermimpi, suatu hari nanti bisa menahkodai kapal gas.

Pertamina memang memiliki kapal gas terbesar se-Asia Tenggara dengan rute Indonesia-Aljazair, serta Indonesia-Rusia. “Ingin suatu hari nanti menahkodai kapal gas milik Pertamina. Perjalanan jauh yang bisa memakan waktu hingga dua bulan di lautan lepas dengan membawa bahan bakar yang beresiko tinggi, tampaknya lebih greget,” pungkasnya.

Keinginan lain? Berumah-tangga lagi. Sekalipun jadi wanita “kuat” di tengah para pelaut pria, di tengah samudera, janda tanpa anak ini tetap butuh seorang imam untuk menjadi nakhoda dalam rumah tangga.

Berikut Videonya

Sumber video www.tempochannel.com

Baca juga

Terjadi lagi Kasus Pencabulan Terhadap Anak Berusia 6 Tahun

Mau Tau Perbedaan Jalan Kesawan Medan Dulu Dan Sekarang ?


poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Terjadi lagi Kasus Pencabulan Terhadap Anak Berusia 6 Tahun

Fadly (23) pelaku pencabulan anak dibawah umur
Hitam Putih -Fadly (23), Pelaku pencabulan terhadap SA (6) di sebuah rumah kosong di Jl Paropo I, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang Makassar, Sulawesi Selatan harus menahan sakit setelah dihadiahi timah panas oleh polisi.Fadly ditembak, Selasa (31/5/2016) saat akan mencoba kabur ketika akan ditangkap di rumahnya, yang tak jauh dari tempat ia melakukan aksi bejatnya itu.

Ia ditembak di kedua kakinya, dan setelah itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk menjalani perawatan.

Fadly mengakui tindakan pencabulannya itu terhadap bocah perempuan SA di sebuah rumah kosong, Senin (30/5/2016) sore.


"Iya saya perkosa dia, setelah sebelumnya saya bujuk untuk ikut sama saya," kata Fadly yang terbaring lemah di RS Bhayangkara.

Ia juga mengakui bahwa saat melakukan aksinya itu, ia dalam keadaan sadar dan tak dalam pengaruh minuman keras.

"Saya tidak mabuk, saya cuma nafsu lihat dia," ujar dia.

Kejadian ini terungkap saat korban ditemukan sedang menangis di sebuah rumah kosong oleh warga.

Saat ditemukan, korban dalam keadaan tak memakai celana dalam, dan terdapat bercak darah di sekitar kemaluannya.

Sumber http://medan.tribunnews.com

Baca juga

Mau Tau Perbedaan Jalan Kesawan Medan Dulu Dan Sekarang ?

Dibawah Pohon Sukun Bung Karno Merenung Tentang Dasar Negara Yang Tepat Untuk Indonesia merdeka

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Mau Tau Perbedaan Jalan Kesawan Medan Dulu Dan Sekarang ?


Hitam Putih -Inilah perbandingan wajah Kota Medan saat periode tahun 1919 di mana masih terdapat Jalan Paleisweg, Kesawan, Medan dan sekarang tahun 2016.

Terlihat di dalam foto itu Jalan Paleisweg yang saat ini berganti nama menjadi Jalan Pemuda. Kondisi jalan masih cukup sepi, hanya berisi beberapa kendaraan.

Yang menarik masih terdapat sado, sebuah kereta yang ditarik menggunakan tenaga kuda. Terlihat juga dua buah mobil yang diparkir di depan gedung AVROS.

Bangunan A.V.R.O.S (Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatera atau Asosiasi Pemilik Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatra) masih bersih dari plank reklame yang menyemak.

Gedung ini dibangun selama setahun pada 1918-1919. Arsitek gedung ini adalah G.H. Mulder. Gaya arsitektur karyanya dipengaruhi oleh rasionalisme yang bangkit pada awal abad ke-20.

Bangunan empat lantai dalam konstruksi beton ini juga memiliki dekorasi sederhana dalam gaya art-nouveau.

Hingga saat ini bangunan AVROS masih berdiri kokoh, namun peruntukannya sekarang berubah menjadi gedung Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatera atau BKPPS.

Seorang petugas yang berjaga di sana bernama Yopi mengatakan bangunan itu cukup tua. Belum lagi jika berada di lantai paling atas, bangunannya cukup unik.

"Di atas lagi, bangunannya cukup cantik," katanya. Namun sayangnya tidak semua orang bisa melihat keindahan bangunan itu.

Kepala BKPPS saat itu sedang sibuk menerima tamu sehingga penulis tidak bisa lebih jauh melihat ruangan demi ruangan bangunan AVROS.

Bandingkan dengan situasi sekarang, jalanan cukup padat. Bahkan tidak menyisakan ruang bagi pejalan kaki. Kadang trotoar berubah fungsi menjadi tempat berdagang.

Sumber http://medan.tribunnews.com

Baca juga

Dibawah Pohon Sukun Bung Karno Merenung Tentang Dasar Negara Yang Tepat Untuk Indonesia merdeka

Rita TKI Asal Indonesia Di Vonis Hukuman Mati Di Mahkamah Tinggi Penang,Malaysia

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info



Dibawah Pohon Sukun Bung Karno Merenung Tentang Dasar Negara Yang Tepat Untuk Indonesia merdeka


Hitam Putih-Tiga hari sudah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) berlangsung. Tokoh-tokoh terkemuka dari seluruh kepulauan di Indonesia masih kukuh pada pendirian masing-masing tentang prinsip dasar dari Indonesia Merdeka.

Satu kelompok menginginkan membentuk negara Indonesia berdasarkan Islam, sementara kelompok lainnya menginginkan wilayah negara yang luas. Ada juga kelompok yang berpandangan Indonesia belum matang untuk memerintah diri sendiri.

Sukarno yang memilih tokoh-tokoh itu untuk mengikuti sidang BPUPKI di Gedung Volksraad Jalan Pejambon, Jakarta, duduk di tengah-tengah sidang mendengarkan segala keributan dan membiarkan kelompok-kelompok itu mengeluarkan pendapatnya.

"Bulu kudukku berdiri ketika mendengarkan setiap orang menguraikan rencana yang mencakup hal-hal paling kecil. Mereka terlalu banyak biacara 'seandainya' dan menduga-duga," ucap Sukarno menggambarkan suasana sidang dalam bukunya 'Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia'.

Sukarno gemas sekaligus khawatir dengan percekcokan yang tak ada ujung itu. Ia khawatir kondisi ini akan membuat kemerdekaan Indonesia malah tidak akan pernah terwujud.

Dalam benaknya, muncul kembali prinsip-prinsip dasar negara yang pernah dipikirkannya sejak 16 tahun sebelumnya, saat ia mendekam di gelapnya Penjara Banceuy, Bandung.

Ia juga teringat buah pikirannya saat diasingkan di Pulau Flores, NTT. Di pulau yang sepi dan tanpa kawan itu, Sukarno duduk di bawah pohon sukun di depan rumahnya, dan menghabiskan waktu berjam-jam di tempat itu merenungkan ilham yang diturunkan Tuhan kepadanya tentang dasar negara yang tepat untuk Indonesia Merdeka.

Bagi Sukarno, dasar negara yang tepat bagi Indonesia adalah prinsip-prinsip yang berasal dari tradisi Indonesia, bukan pada Deklarasi Kemerdekaan Amerika ataupun pada Manifesto Komunis.Juga bukan dari pandangan hidup bangsa lain.

Maka Sukarno pun bersiap menyampaikan buah pikirannya ini pada sidang keesokan harinya, 1 Juni 1945. Namun pada malam harinya, dia menyepi. Sukarno keluar rumah dan menatap bintang-bintang di langit.

Dalam buku 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' yang ditulis Cindy Adams, Sukarno mengaku begitu kagum melihat ciptaan Tuhan itu. Bersama rasa kagumnya ia meratap dalam hati, "Aku tahu, pemikiran yang akan kusampaikan bukanlah milikku. Engkaulah yang membukakannya kepadaku. Hanya Engkaulah yang Maha Pencipta, Engkaulah yang selalu memberi petunjuk pada setiap napas hidupku.Ya Allah, berikan kembali petunjuk serta Ilham-Mu kepadaku."

Pukul 9 pagi, sidang BPUPKI dibuka kembali pada 1 Juni 1945. Sukarno melangkah ke podium marmer yang letaknya lebih tinggi. Tanpa memegang naskah pidato, Sukarno mengupas 5 prinsip, yang disebutnya 5 mutiara berharga, yakni Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Di pengujung pidatonya Sukarno berkata, "Marilah kita menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi biarkan masing-masing orang Indonesia bertuhan Tuhannya sendiri...

Sukarno pun kemudian menyebut 5 mutiara berharga itu sebagai Pancasila. Lima prinsip yang menjadi dasar negara, seperti Rukun Islam yang juga lima, jari di satu tangan yang juga lima, dan pahlawan Mahabrata yang juga berjumlah lima orang.

Mendengar pidato ini, serentak semua anggota BPUPKI dari pihak Indonesia bertepuk tangan bergemuruh. Mereka berdiri dari kursi masing-masing dan menerima falsafah negara Pancasila yang disodorkan Sukarno dengan aklamasi.

Sumber http://www.liputan6.com

Baca juga

Rita TKI Asal Indonesia Di Vonis Hukuman Mati Di Mahkamah Tinggi Penang,Malaysia

Antara Cukai Rokok Bernilai Trilliunan Rupiah Dan Kesehatan Masyarakat

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info


Rita TKI Asal Indonesia Di Vonis Hukuman Mati Di Mahkamah Tinggi Penang,Malaysia


Hitam Putih -Rita Krisdianti, 27 tahun, tenaga kerja wanita yang divonis hukuman mati oleh Mahkamah Tinggi Penang, Malaysia, dikenal pendiam dan jarang ke luar rumah.

Salah seorang teman dekatnya, Narsih, warga Desa Gabel, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengaku tidak percaya Rita tersangkut kasus narkoba.

“Sepertinya tidak mungkin,” kata Narsih, Selasa, 31 Mei 2016. Rita divonis mati karena dianggap terbukti membawa tas berisi 4 kilogram sabu saat transit di bandara Malaysia pada 2013.

Narsih mengaku mengenal Rita sejak kecil. Menurut dia, beberapa bulan sebelum berangkat ke luar negeri, Rita sempat menikah dengan Dwi Nugroho, warga Desa Menang, Kecamatan Kauman, Ponorogo. “Informasi dari keluarga, oleh suaminya, sebenarnya Rita dilarang pergi,” katanya.

Namun Rita tetap memilih mengadu nasib ke luar negeri melalui PT Putra Indo Sejahtera Madiun. Adapun negara yang menjadi tujuannya adalah Hong Kong dan pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga. Karena terjadi ketidakcocokan dengan majikan, Rita hanya bekerja selama tiga bulan.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, agensi akhirnya mengirim Rita ke Makao untuk menunggu proses pencarian majikan baru. Karena tak kunjung mendapatkan bos, Rita bermaksud pulang kampung. Saat itulah Rita ditawari tenaga kerja wanita lain asal Indonesia untuk menjalankan usaha penjualan baju dan kain.

Tanpa pikir panjang, Rita menerima tawaran tersebut. Ia disuruh mengubah perjalanan dari Makao ke New Delhi, India. Di sana seseorang memberikan koper yang dikatakan berisi pakaian. Rita disuruh membawa tas yang sebenarnya berisi 4 kilogram sabu ke bandara Malaysia dan seseorang akan mengambilnya.

Rita ditangkap dan harus berurusan dengan penegak hukum negeri jiran tersebut. Kepala Desa Gabel Suratno mengatakan setelah Rita terbelit masalah hukum di Malaysia, Dwi Nugroho, suaminya mengajukan gugatan cerai. Hal itu diketahui ketika Dwi memberitahukannya kepada pemerintah desa beberapa bulan lalu.

“Dia (Dwi) katanya sudah menyampaikannya kepada Rita dan diizinkan. Mereka belum punya anak,” kata Kepala Desa Gabel, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Suratno.

Suratno menambahkan, sejak menikah hingga bercerai, Dwi Nugroho pernah tercatat sebagai warga Desa Gabel. Dwi juga tetap tinggal di rumah orang tuanya di Desa Menang, Kecamatan Kauman. “Data-datanya tidak ada di sini (kantor desa),” ujar dia.

Sumber http://www.tempo.co

Baca juga

Antara Cukai Rokok Bernilai Trilliunan Rupiah Dan Kesehatan Masyarakat

Lewat Alat Musik Harpa Rama Widi Bakal Mengharumkan Nama Indonesia Di Austria 8 Juni 2016 Nanti

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Antara Cukai Rokok Bernilai Trilliunan Rupiah Dan Kesehatan Masyarakat


Hitam Putih -Raihan pendapatan tak kurang dari Rp150 triliun pada tahun 2015 membuat cukai rokok menjadi pendapatan terbesar Indonesia. Pendapatan negara dari rokok disebut lebih besar ketimbang uang resmi yang diterima pemerintah dari perusahaan tambang Freeport yang menggali alam Papua.

Namun rokok juga membuat pemerintah mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk menangani penyakit dan turunan penyakit yang ditimbulkan oleh tembakau, bahan utama rokok.

Sedikitnya Rp50 triliun digelontorkan untuk biaya kesehatan masyarakat terkait dampak rokok. Ironis bahwa di Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh hari ini, 31 Mei, negara belum menyepakati aturan yang mengarah pada bentuk perlindungan terhadap rakyat atas dampak paparan asap rokok tersebut.

Segi bisnis jadi salah satu alasan utama yang membuat soal tembakau dan produk turunannya menjadi begitu longgar, meski ada pula faktor lain seperti nasib para pekerja di sektor pertembakauan.

Soal penyakit akibat rokok, pengusaha dan industri rokok enggan disalahkan sepenuhnya. Menurut mereka, tak adil jika segala jenis penyakit dikaitkan dengan rokok.

Pengusaha bahkan berani menjamin jika pendapatan dari rokok jauh lebih besar ketimbang biaya pengobatan akibat dampak buruk rokok.

“Harus fair dong, jangan sedikit-sedikit menyalahkan industri rokok.Belum ada penelitian yang menyimpulkan semua data penyakit itu benar-benar akibat rokok,” kata Ketua Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo kepada CNNIndonesia.com, Rabu

Budidoyo meminta peraturan pemerintah soal rokok harus bisa memfasilitasi semua pihak, baik dari segi kesehatan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif, pun soal pertanian tembakau yang rencananya dimasukkan ke dalam Rancangan Undang-Undang Pertembakauan yang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat RI.

Satu hal yang benar-benar ditolak oleh industri rokok yaitu ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Menurut mereka, Indonesia tak perlu patuh dengan kesepakatan asing karena aturan soal tembakau telah terakomodasi dalam Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah.

“Ngapain FCTC ditandatangani? PP 109 sudah cukup untuk menangani masalah kesehatan terkait rokok. Jangan apa-apa yang dari luar diambil begitu saja. Kami jelas menolak Indonesia tanda tangan,” ujar Budidoyo.

Setidaknya ada tiga pasal dalam FCTC yang menjadi perdebatan kalangan pro dan kontra produk tembakau, yakni Pasal 9 mengenai aturan kandungan tembakau, Pasal 10 tentang pengungkapan isi produk tembakau, dan Pasal 17 soal pengendalian sisi suplai tembakau melalui kegiatan ekonomi alternatif.


Ketakutan akan Pasal 9 dan 10 FCTC, khususnya bagi perusahaan rokok kecil dan menengah, lantaran penakaran dan jumlah kandungan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar dengan teknologi mumpuni. Tak hanya itu, Pasal 9 membuka ruang lebar bagi perusahaan rokok putih (asing) untuk dominan karena mereka mampu mengadaptasi standar internasional tersebut.

Saat ini di Indonesia, FCTC bahkan tidak mencuat menjadi isu arus utama. Dua tahun pascapenandatanganan FCTC di Jenewa, Swiss, perusahaan rokok terbesar di dunia Philip Morris mengakuisisi HM Sampoerna pada Maret 2005. Itu adalah pembelian saham paling besar di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini.

PT Philip Morris Indonesia mengakuisisi Sampoerna dengan harga saham Rp10.600 per lembar, 20 persen di atas harga pasar. Transaksi 40 persen saham tersebut senilai Rp18,6 triliun dan menjadi transaksi paling besar sejak berdirinya BEI pada penutupan perdagangan 18 Maret 2005 dengan total keseluruhan saham Rp45,066 triliun. Namun pemerintah hanya puas dengan pemasukan pajak 0,1 persen, atau setara Rp45 miliar.

Wakil AMTI lainnya, Hananto, mengatakan sampai saat ini cukai rokok masih menjadi tumpuan pendapatan negara. Setidaknya Rp150 triliun masuk tiap tahun ke rekening negara. Menurutnya, pendapatan itu adalah yang terbesar dari semua jenis bisnis.

Cukai rokok di Indonesia bahkan menggunakan sistem ijon di mana perusahaan rokok harus membayarkan cukainya terlebih dahulu sebelum rokok terjual.

Data yang dikeluarkan International Trade Centre, The Tobacco Atlas, serta American Cancer Society and World Lung Foundation pada 2013 dan diterbitkan The Washington Post 29 Oktober 2013 menunjukkan jika Indonesia mencatatkan diri di urutan pertama sebagai negara dengan pendapatan ekspor terbesar di dunia dari produksi tembakau pada tahun 2012.

Setidaknya US$624,6 juta didapat Indonesia dari 180,5 miliar batang rokok, disusul Republik Dominika yang mengantongi US$435,6 juta dari dua miliar batang rokok, Kuba US$260,5 juta dari 14,4 miliar batang rokok, Ukraina US$256,63 dari 101,8 miliar batang rokok, dan Honduras US$103,3 juta dari 6,8 miliar batang rokok.

Penjualan rokok di Indonesia yang mengesankan membuat negeri ini jadi ladang potensial pengerukan uang di industri tembakau, dan menjadi langkah tepat dari segi bisnis oleh, salah satunya, Philip Morris dengan mengakuisisi HM Sampoerna.


Tentu saja pendapatan bisnis rokok yang menggiurkan menjadi kendala tersendiri bagi Kementerian Kesehatan. Data Kemenkes menyebutkan sejak 2014 sampai September 2015, ada ribuan kasus penyakit kronis akibat rokok yang membuat negara harus mengeluarkan biaya.

Pada 2014 terdapat 4.891 kasus penyakit jantung yang memakan biaya Rp8.189 miliar, dan berkurang menjadi 3.955 kasus pada 2015 dengan menghabiskan biaya sebesar Rp5.463 miliar.

Untuk penyakit gagal ginjal akibat rokok terdapat 1.406 kasus dengan menghabiskan Rp2.257 miliar, dan tahun 2015 sebanyak 1.211 kasus dengan biaya Rp1.665 miliar. Sementara penyakit kanker akibat rokok terdapat 936 kasus pada 2014 dengan biaya Rp2.211 miliar, dan 757 kasus pada 2015 dengan biaya Rp1.413 milliar.

Adapun masyarakat yang mengalami stroke akibat rokok pada 2014 berjumlah 550 orang dengan biaya Rp1.051 miliar, dan pada 2015 sebanyak 468 kasus dengan biaya Rp687 miliar.

Selain keempat penyakit dengan jumlah kasus tertinggi tersebut, terdapat juga penyakit talasemia atau kelainan darah dengan jumlah kasus 80 pada 2014 yang menghabiskan dana Rp282 miliar, dan 57 kasus pada 2015 dengan biaya Rp217 miliar. Ada pula 98 kasus penyakit cirrhosis hepatis pada 2014 yang menguras dana Rp262 miliar, dan 73 kasus pada 2015 dengan biaya Rp162 miliar.

Belum lagi penyakit hemofilia dengan jumlah 18 kasus pada 2014 yang memakan biaya Rp66 miliar, dan 14 kasus pada 2015 dengan biaya Rp52 miliar.

Rokok umumnya menelan korban masyarakat kelas bawah. "Korban rokok adalah rakyat miskin, sopir, petani yang buta huruf. Yang untung? Pabrik, industri, dan pengusaha rokok,” ujar tokoh masyarakat Ahmad Syafii Maarif.

“Kalau iba dengan bangsa ini, kita harus bergerak cepat, membuat gelombang besar melawannya. Untuk siapa? Untuk pemuda dan anak cucu kita. Kalau tidak, 'wasalam' negara kita," kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.

Selain Syafii, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin juga mengatakan rokok merupakan sumber penyumbang terbesar kedua bagi kemiskinan masyarakat.

"Kalau uang rokok dibelikan beras, maka kalori naik jadi 2.100 kalori per kapita per hari. Kalau mencapai angka itu, maka Indonesia telah keluar dari garis kemiskinan," ujar Suryamin.

Melindungi masyarakat dengan mencoba menyusun kebijakan adil, sama sekali tak mudah. Terlebih di tengah pusaran duit triliunan bisnis rokok.

Sumber http://www.cnnindonesia.com

Baca juga

Lewat Alat Musik Harpa Rama Widi Bakal Mengharumkan Nama Indonesia Di Austria 8 Juni 2016 Nanti

Sebuah Koper Berisi 6 Detonator Diamankan Tim Jihandak Brimob Polda Sulsel Di Pelabuhan Makasar

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Lewat Alat Musik Harpa Rama Widi Bakal Mengharumkan Nama Indonesia Di Austria 8 Juni 2016 Nanti


Hitam Putih -Seorang putra pensiunan jenderal polisi asal Makassar bakal mengharumkan Indonesia melalui aksi solonya memainkan harpa di Konzerthaus Vienna, Austria pada 8 Juni 2016.

Rama Widi, putra pasangan mantan Kapolda Sulsel Irjen (Purn) Mathius Salempang dan Fifi Novita itu merupakan seorang maestro harpa Indonesia. Debut solonya bertajuk Ginastera Harp Conecerto Op 25.

Rama didapuk sebagai panutan bagi musisi klasik muda di Austria. Dalam penampilannya nanti, dia akan diiringi Vienna University Orchestra, yakni salah satu orkestra dari universitas tertua dan menjadi almamater orang-orang besar di Eropa seperti psikolog Sigmun Freud, pembuat film Billy Wilder, Presiden Austria Heinz Fisher.

Manager Rama Widi, Gihon Juliasta mengatakan, apa yang dicapai pemuda itu merupakan sebuah prestasi luar biasa anak muda Indonesia. Apalagi, dia dijadikan role model di pusat musik klasik dunia, Austria.

"Dari sekian banyak musisi klasik di Indonesia, Rama satu-satunya dijadikan sebagai contoh untuk generasi muda Indonesia agar dapat menjadi pribadi yang versatile (serba bisa)," ucap Gihon Juliasta dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/5/2016).

"Dan Rama juga adalah Master Harpa double degree untuk jurusan Harp Performance dan Music Pedagogy (Music Education) dari Vienna Conservatorium, Austria," sambung Gihon.

Sumber http://www.liputan6.com

Baca juga

Sebuah Koper Berisi 6 Detonator Diamankan Tim Jihandak Brimob Polda Sulsel Di Pelabuhan Makasar

Kementerian PANRB : Ini Beberapa Kriteria Yang Akan Menjadi Dasar Pemecatan Terhadap PNS


poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Sebuah Koper Berisi 6 Detonator Diamankan Tim Jihandak Brimob Polda Sulsel Di Pelabuhan Makasar


Hitam Putih -Tim Jihandak Brimob Polda Sulsel mengamankan 6 kotak detonator produksi India dari bawaan salah satu penumpang Kapal Motor (KM) Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Senin 30 Mei 2016 sekitar pukul 19.00 Wita.

Pada awalnya, aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta sedang melakukan kegiatan cipta kondisi di sekitar kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta dengan memeriksa seluruh bawaan penumpang kapal yang baru saja bersandar di dermaga pelabuhan. Salah satunya KM Lambelu yang berlabuh dari Pare-Pare.

Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan sebuah koper yang isinya terdapat 6 kotak ‎detenator yang terbungkus rapi dengan lakban.

"Kita gunakan 2 anjing pelacak memeriksa seluruh barang bawaan penumpang dan tiba-tiba anjing pelacak terus mencium salah satu koper penumpang sehingga koper itu kita amankan ke Mapolsek Soekarno Hatta," kata Kapolsek kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta, AKP Anita ST di Makassar, Sulsel, Selasa (31/5/2016).

"Tadinya kami duga di dalamnya kemungkinan narkoba tapi setelah kami coba buka ternyata seperti detonator sehingga kita panggil tim jihandak ke lokasi," sambung dia.

Kerudung Oranye

‎Sementara Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Ivan Setiadi mengatakan, 6 kotak detonator tersebut sejak semalam langsung dipindahkan oleh tim Jihandak Brimob Polda Sulsel.

"Pemilik koper itu berhasil kabur dan sedang dalam pengejaran," tutur Ivan. ‎

Erik seorang buruh pelabuhan angkut barang di Pelabuhan Soekarno Hatta mengatakan, ia melihat seorang perempuan menggunakan kerudung oranye yang meletakkan tas koper tersebut di dekat barang-barang milik penumpang kapal.

"Setelah menaruh koper itu, dia (wanita kerudung) itu lalu tergesa-gesa pergi begitu saja meninggalkan kopernya," ucap ‎warga Jalan Sultan Abdullah Makassar tersebut.

Sumber http://www.liputan6.com

Baca juga

Kementerian PANRB : Ini Beberapa Kriteria Yang Akan Menjadi Dasar Pemecatan Terhadap PNS

Puluhan Kader IPK Terancam Ditahan Polisi Jika Terbukti Melakukan Tindak Pidana

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Kementerian PANRB : Ini Beberapa Kriteria Yang Akan Menjadi Dasar Pemecatan Terhadap PNS


Hitam Putih -Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berencana merumahkan 1 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama periode 2017-2019. Pemerintah menyebut ada beberapa kriteria yang akan menjadi dasar pemecatan terhadap seorang PNS.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Herman Suryatman mengungkapkan, pemerintah akan memulai rasionalisasi PNS pada tahun depan. Sementara di tahun ini, fokus pemerintah melakukan pemetaan PNS sehingga mendapatkan hasil akhir PNS yang layak kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Rasionalisasi PNS kan rencananya 2017. Nah tahun ini, fokus kita melakukan pemetaan. Pemetaan secara makro terbagi 4 Kuadran,” ujar Herman saat dihubungi Liputan6.com,Jakarta, Senin (30/5/2016).

Dia menyebut, Kuadran 1 dengan kriteria para PNS yang memiliki kualifikasi dan kompetensi bagus atau tinggi serta memiliki kinerja bagus. Dalam hal ini, pemerintah akan mempertahankan, mengembangkan, dan mempromosikan PNS tersebut untuk naik jabatan.

Kuadran 2, sambungnya, PNS yang memiliki kualifikasi dan kompetensi bagus, namun berkinerja buruk. Penanganannya adalah PNS itu akan dimutasi dan dilakukan pembinaan. Sementara Kuadran 3, tambah Herman, PNS dengan kualifikasi dan kompetensi rendah, tapi berkinerja bagus.

Pemerintah dalam hal ini akan memberikan diklat dan pelatihan supaya kualifikasi dan kompetensi bagus. Terakhir Kuadran 4, PNS dengan kualifikasi dan kompetensi rendah, serta berkinerja buruk. “PNS yang masuk Kuadran 4 inilah yang akan kita dorong untuk dirasionalisasi. Yakni PNS yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi rendah dan parahnya lagi kinerjanya buruk,” tegas Herman.

Sebelumnya pada 29 Mei 2016, Kementerian Keuangan memastikan bahwa PNS yang bakal dirumahkan tersebut akan mendapat pesangon. Namun berapa besar pesangon yang akan diberikan masih menunggu proposal dari Kementerian PANRB.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, saat ini, basis aparatur negara sebanyak 4,5 juta, dan rencananya dipangkas menjadi 3,5 juta PNS hingga 2019.

"Itu (dampak pengurangan PNS) dihitung dulu. Kita tunggu proposalnya dari Menteri PANRB," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Plaza Sarinah, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

Sayangnya, ‎Menkeu Bambang belum menghitung penghematan anggaran belanja pegawai dari pemecatan 1 juta PNS tersebut. Namun sebagai Bendahara Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus menyiapkan pesangon bagi PNS yang dirumahkan.

 "Penghematannya kurangi saja 1 juta PNS dikali jumlah gajinya. Tapi kan harus ada semacam pesangon atau golden shake hand. Berapa pesangonnya, nanti kita lihat," tegasnya.

Sumber http://www.liputan6.com

Baca juga

Puluhan Kader IPK Terancam Ditahan Polisi Jika Terbukti Melakukan Tindak Pidana

Puluhan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Pelesiran Ke Bali,Lombok Dan Bangkok

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

Puluhan Kader IPK Terancam Ditahan Polisi Jika Terbukti Melakukan Tindak Pidana


Hitam Putih -Puluhan kader Ikatan Pemuda Karya (IPK) yang baru saja menggelar unjukrasa bersama puluhan penarik beca motor di depan stasiun Railink Jalan Jawa, Medan Timur, Senin (30/5/2016), gagal melakukan aksi lanjutan di depan Kantor DPRD Sumut. Pasalnya, sebanyak 21 orang kader IPK terpaksa berurusan dengan polisi lantaran melawan arah di Jalan Kapten Maulana Lubis, serta kedapatan membawa senjata tajam.

Kasat Reskrim Polresta Medan Komisaris Fahrizal mengaku masih memeriksa 21 kader IPK yang diserahkan Sabhara ke Sat Reskrim. Kata Fahrizal, jika pembawa senjata tajam terbukti melakukan tindak pidana, tentunya kader IPK dimaksud akan ditahan.

"Kalau memang nanti hasil pemeriksaan terbukti, ya kita sidik terus. Sekarang ini, mereka masih kami periksa," katanya.

Ia mengatakan, saat ini 21 kader IPK tersebut masih didata. Bagi mereka yang tidak terbukti melakukan tindak pidana, akan segera dipulangkan.

"Kami periksa dulu sementara. Selanjutnya, setelah kami data, kami lihat lagi ada yang melakukan pelanggaran atau tidak," kata Fahrizal.

IPK menggelar unjuk rasa untuk memprotres penggusuran penarik becak di depan stasiun Railink.

Sumber http://medan.tribunnews.com

Baca juga

Puluhan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Pelesiran Ke Bali,Lombok Dan Bangkok

Cahaya Tarigan (43) Korban Erupsi Gunung Sinabung Yang Diamputasi Akhirnya Meninggal

poker online indonesia
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info

bandar judi online
klik untuk info